Pages

Panama Papers bikin heboh dunia


Panama Papers, adalah sebuah skandal mengenai dunia tanpa pajak atau dengan istilah asingnya offshore. Masyarakat dunia terkejut mendengarnya lantaran skandal tersebut "katanya" menyebabkan kerugian besar bagi banyak negara. Hampir empat dekade lamanya sebanyak 11 juta dokumen offshore terhubung oleh Mossack Fonesca (sebuah firma hukum internasional yang berpusat di Panama).
Jurnalis investigasi Internasional menyebutkan bahwa firma ini melayani pembentukan perusahaan abal-abal dan penipuan pajak bagi institusi bisnis dunia. Jurnalis investigasi Internasional  melaporkan bahwa pada audit 2015 lalu Mossak Fonseca diketahui menyimpan 204 nama institusi bisnis terkemuka di dunia dari lebih 14.000 perusahaan yang terdaftar disebuah kepulauan kecil di Samudera Hindia yang dikenal sebagai surga bebas pajak.

Kumpulan dokumen tersebut tidak semuanya terindikasi aktifitas ilegal. Tapi faktanya memang para perusahaan abal-abal dan akun palsu tersebut dapat menjadi topeng untuk menyembunyikan transaksi dan kepemilikan finansial tertentu. Bocoran informasi rahasia terkait juga menyebut beberapa nama dan perusahaan yang masuk daftar hitam di Eropa dan Amerika Serikat, akibat keterlibatan pada aktifitas perdagangan narkoba, terorisme, dll.

Bocoran dokumen tersebut menyebut 12 nama pimpinan dunia (baik yang msaih aktif maupun yang non aktif), dan 128 politisi dunia dan beberapa figur publik terkenal. Selain petinggi FIFA dan Putin, skandal Panama Papers juga menyebut keterlibatan perdana mentri Islandia melalui akun isrtinya.
Pemerintah Rusia membantah atas tudingan tersebut dengan alasan mengganggu rencana Putin untuk tampil lagi di pemilu mendatang. Sementara itu, para petinggi FIFA berasumsi bahwa skandal Panama Papers adalah hal yang konyol. Namun beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Australia, dan Meksiko telah mengumumkan komando investigasi untuk membuktikan kebenaran skandal tersebut.

Mossack Fonseca mengeluarkan pernyataan resmi pada tanggal 4 April 2016 lalu, dan menyayangkan tuduhan tersebut karena dianggap merusak reputasi firma tersebut selama hampir empat dekade lamanya beroperasi. Ramon Fonseca selaku pendiri firma mengatakan bahwa bocoran rahasia itu tidak benar, tidak akurat dan ada beberapa kondisi yang disebutkan Jurnalis investigasi Internasional tidak pernah terhubung dengan para klien yang ditanganinya.
Sebuah sumber rahasia memberikan dokumen tersebut kepada surat kabar Jerman (Suddeutsche Zeitung), dan kemudian di berikan ke Jurnalis investigasi Internasional. Ada beberapa organisasi media kemudian ikut melaporkan bocoran dokumen tersebut, seperti : BBC, The Guardian, dan Tempo.


> Di rangkum dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment